Gerak Cepat Hingga ke Istana: “Untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah”

Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu bersama koleganya di Rapat Terbatas di Istana Merdeka Jakarta.
GERAK cepat PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN) sebagaimana komitmennya mendukung Program Tiga Juta Rumah terus ditindaklanjuti. Bersama sejumlah Menteri terkait, Direktur Utama Bank BTN Nixon Napitupulu belum lama berselang dalam Rapat Terbatas untuk membahas langkah-langkah konkret dalam merealisasikan Program Tiga Juta Rumah dipimpin Presiden Prabowo Subianto.
Semua dilakukan untuk membuka akses pembiayaaan memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau, terutama untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).

Acungan jempol buat Dirut BTN Nixon Napitupulu yang bergerak taktis memantapkan langkah memenuhi kebutuhan rumah layak huni dan terjangkau.
Rapat dihadiri sejumlah menteri Kabinet Merah-Putih dan pejabat negara, yakni di antaranya Menteri Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Sekretaris Kabinet Teddy Wijaya, dan Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (BPN) Nusron Wahid.
Menurut Nixon, dukungan BTN untuk Program Tiga Juta Rumah dilakukan secara berkesinambungan, di antaranya dengan memberikan usulan kepada pemerintah dari sisi supply dan demand di ekosistem perumahan agar program tersebut dapat terwujud dengan baik. Hal ini didasari atas upaya BTN bercermin dari pencapaian Program Sejuta Rumah pada periode pemerintahan sebelumnya, di mana penyaluran KPR Subsidi oleh BTN telah mencapai hampir dua juta unit rumah.
“Kami telah mengusulkan kepada pemerintah sebagai terobosan untuk meningkatkan penyaluran target tiga juta rumah, di antaranya yakni perubahan skema subsidi atau bantuan pembiayaan perumahan, perpanjangan jangka waktu pembiayaan sehingga angsuran menjadi lebih murah, serta permintaan dukungan untuk alternatif sumber pendanaan selain dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN),” ujar Nixon.
Dalam Rapat Terbatas di Istana Merdeka, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan kepada Presiden Prabowo Subianto terkait dukungan APBN untuk pembiayaan perumahan sebesar Rp35 triliun pada 2025.. Pembiayaan tersebut terdiri dari kuota FLPP yang telah ditetapkan untuk tahun 2025 sebesar Rp28,2 triliun untuk 220.000 unit, Subsidi Bantuan Uang Muka (SBUM) sebesar Rp980 miliar untuk 240.000 unit, Subsidi Selisih Bunga (SSB) sebesar Rp4,52 triliun untuk 743.940 unit, dan dana Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) sebesar Rp1,8 triliun untuk 14.200 unit.
Nixon sebelumnya menyampaikan bahwa kombinasi skema selisih suku bunga (SSB) dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dengan pengurangan masa subsidi dari 20 tahun menjadi 10 tahun, serta perpanjangan tenor KPR dari 20 tahun menjadi 30 tahun merupakan opsi yang terbaik karena tidak membebankan APBN dan membantu masyarakat dengan angsuran yang lebih murah. Pasalnya, berdasarkan data BTN, hampir 70% debitur FLPP melakukan pelunasan pada tahun ke-10.
“Jadi, pemerintah bisa menggunakan subsidinya setelah 10 tahun itu untuk diberikan ke pengajuan baru, sehingga daya jangkaunya lebih luas. Sedangkan tenor kreditnya sudah disepakati usulannya dengan Kementerian PKP dan Badan Pengelola Tabungan Perumahan Rakyat (BP Tapera) untuk diperpanjang hingga 30 tahun, sehingga ketika bunganya floating, angsurannya juga akan turun,” ujar Nixon.
Selain itu, BTN juga telah menyampaikan kepada pemerintah mengenai kebutuhan dukungan penjaminan bagi obligasi yang akan diterbitkan BTN dalam rangka mendapatkan tambahan pendanaan untuk Program 3 Juta Rumah. Dengan adanya jaminan dari pemerintah, BTN akan mendapatkan kupon bunga yang lebih murah dan size yang lebih besar karena dananya berasal dari luar negeri.
Gerak Cepat Bank BTN dalam ragka pemenuhan rumah layak huni bagi masyarakat berpenghasilan rendah adalah empati Nixon Napitupulu. Ia bergerak tidak hanya ditataran mainstream, dari berkoordinasi ditingkat jajaran Direksi termasuk membuat kemudahan bagi masyarakat untuk akses digital dilakukan dengan baik. Dan yang luar biasa Nixon Napitupulu bisa menembus Istana Merdeka, menghadiri Rapat Terbatas dengan Presiden Prabowo Subianto dengan sejumlah menteri-menteri terkait. Semua dilakukan dengan baik: “Untuk rakyat, untuk masyarakat berpenghasilan rendah.”
Frans S. Pong, Redaktur EmitenUpdate.com