PUPR Bangun Jembatan Sementara Di NTT yang Rusak Akibat Banjir April 2021
EmitenUpdate.com – Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) tengah memperbaiki Jembatan Benanain di Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) yang rusak akibat banjir awal April 2021 lalu. Perbaikan dilaksanakan dengan membangun jembatan sementara yang ditargetkan tuntas awal Juni 2021.
Pembangunan jembatan sementara bertujuan agar kendaraan roda empat dapat melintas untuk mendukung kelancaran transportasi dan distribusi logistik di Kabupaten Malaka Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Menteri PUPR Basuki Hadimuljono menginstruksikan agar seluruh Balai Kementerian PUPR di daerah-daerah siap siaga terhadap bencana alam yang bisa terjadi sewaktu-waktu.
“Apalagi, saat Pandemi Covid-19 kondisi jalan dan jembatan harus terus kita jaga agar jalur logistik tidak terputus,” kata Menteri Basuki dalam keterangan tulisnya, seperti diberitakan Investor.id, Senin (17/5).
Mengacu pada data Kementerian PUPR, Jembatan sementara di Dusun Kotafoun, Desa Haitimuk, Kecamatan Weliman dibangun dengan panjang 100 meter dan lebar 4 meter. Sementara konstruksi jembatan terdiri atas kombinasi jembatan bailey dengan bentang 30 meter dan bronjong aramco/uditch sepanjang 70 meter.
Jembatan sementara ini ditargetkan selesai awal Juni 2021. Perbaikan permanen Jembatan Benanain dikerjakan secara paralel bersamaan dengan penanganan sementara. Penanganan permanen jembatan berupa pembongkaran segmen Jembatan Benanain yang rusak, dilanjutkan dengan pekerjaan fondasi jembatan. Kepala Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) NTT Muktar Napitupulu mengungkapkan, rencana perbaikan permanen Jembatan Benanain dilakukan dengan mengganti tiga bentang dan tiga pilar, yakni Bentang 2-3-4 dan Pilar 2-3-4.
“Kita akan ganti dengan perkuatan struktur baru terutama penggantian pilar yang semula berupa fondasi setempat menjadi fondasi borepile sehingga diharapkan lebih kuat untuk menahan arus sungai ketika terjadi banjir lagi,” tutur Muktar.
Sebelumnya, Kementerian PUPR telah melakukan penanganan darurat dengan menyiapkan jembatan sementara dari kayu sebagai jalur alternatif agar arus kendaraan roda dua dan pejalan kaki bisa melintas. Jembatan ini dibangun dengan panjang 100 m dan lebar 2 m.
Pembangunan Jembatan Benanain baik sementara maupun permanen dikerjakan PT Wijaya Karya. Biaya pembangunan dua jembatan sementara sebesar Rp 5,1 miliar dari total penanganan klaster Benanain Cs Rp 103,6 miliar yang meliputi penggantian Jembatan Benanain permanen, perbaikan 5 oprit jembatan dan penanganan 6 lokasi longsoran.
Lebih jauh, Jembatan Benanain dibangun sejak 1982 dan pernah direhabilitasi Kementerian PUPR pada 2000 usai banjir besar. Akibat banjir awal April 2021 lalu, bagian struktur jembatan lama yang dibangun pada 1982 ini mengalami kemiringan sehingga tidak bisa dilewati kendaraan bertonase besar. Sedangkan bagian jembatan yang pernah direhabilitasi tidak rusak.
Dibangunnya jembatan sementara ini diharapkan dapat memperlancar distribusi logistik dari arah Betun menuju Kupang atau sebaliknya, serta dari Malaka Barat dan sekitarnya menuju Betun. /***