OJK Terus Tingkatkan Inklusi Keuangan Masyarakat Desa untuk Kemandirian Ekonomi

0

Masyarakat di perdesaan yang perlu sentuhan inklusi keuangan.

JAKARTA, Update – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama seluruh pemangku kepentingan terus meningkatkan inklusi keuangan masyarakat terutama di perdesaan untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa.

Siaran pers OJK meneyebutkan, dalam rangka Bulan Inklusi Keuangan (BIK) Tahun 2023, Kantor OJK Purwokerto bersama Tim Percepatan Akses Keuangan Daer​ah (TPAKD) Kabupaten Banyumas mengadakan kegiatan Edukasi Keuangan Festival Budaya di Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Desa Pekunden, Banyumas, Jawa Tengah, Selasa.

Desa Pekunden merupakan pilot project pelaksanaan Program Desa Ekosistem Keuangan Inklusif (EKI) Kantor OJK Purwokerto dan dan telah meraih Juara 2 Kategori Desa Wisata Rintisan di ajang Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) tahun 2023 dengan potensi wisata dan UMKM yang dapat dikembangkan untuk meningkatkan taraf hidup kesejahteraan masyarakat sekitar.

“Kami optimis, dengan semangat kolaborasi mencari solusi terbaik demi kemakmuran masyarakat, Otoritas Jasa Keuangan, Bank Indonesia, Pemerintah Daerah, Industri Jasa Keuangan dan seluruh pemangku kepentingan lainnya, dapat mengakselerasi pemulihan ekonomi dari pendemi Covid-19 serta meningkatkan literasi dan inklusi masyarakat khususnya di Desa Pekunden dan sekitarnya,” kata Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK Agusman dalam sambutannya.

Lebih lanjut Agusman menyampaikan bahwa Bulan Inklusi Keuangan yang dilaksanakan setiap Oktober sejak 2016 ini dilaksanakan untuk mendukung Pemerintah dalam mencapai target inklusi keuangan 90 persen pada 2024. Bulan Inklusi Keuangan 2023 mengambil tema “Akses Keuangan Merata, Masyarakat Sejahtera”.

Berdasarkan hasil Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2022 menunjukkan tingkat literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan adalah 48,43 persen dan 82,69 persen atau masih di bawah jika dibandingkan wilayah perkotaan yang mencapai 50,52 persen dan 86,73 persen. Hal ini menjadi salah satu faktor pendorong dilaksanakannya kegiatan Festival Budaya Desa Ekosistem Keuangan Inklusif, untuk melakukan perluasan inklusi keuangan masyarakat terutama di perdesaan serta meningkatkan kesejahteraan dan kemandirian ekonomi desa.

Festival Budaya Desa Ekosistem Keuangan Inklusif ini juga turut dihadiri oleh Kepala OJK Purwokerto Riwin Mihardi, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyumas Junaidi, Pimpinan Lembaga Jasa Keuangan dan diikuti oleh 700 masyarakat Desa Pekunden.

Asisten Perekonomian dan Pembangunan Kabupaten Banyumas, Junaidi, mewakili Pj. Bupati Banyumas, mengapresiasi penyelenggaraan kegiatan ini, yang merupakan media edukasi mengenai pentingnya inklusi keuangan melalui kolaborasi antara pemerintah, komunitas, dan sektor swasta.

“Melalui kegiatan ini kita ingin mengajak semua elemen masyarakat untuk lebih memahami dan memanfaatkan produk dan layanan jasa keuangan yang tersedia mulai dari tabungan, asuransi hingga investasi, semuanya dirancang untuk memenuhi kebutuhan seluruh masyarakat,” kata Junaidi. /fsp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *