Total Emisi Obligasi dan Sukuk 131 Emisi Bukukan Rp125,88 Triliun
JAKARTA, Update – Dalam rangka peringatan 47 Tahun Diaktifkannya Kembali Pasar Modal Indonesia, PT Bursa Efek Indonesia (BEI), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), menggelar CEO Networking 2024 bertema “Navigating Global Market Forces and Technology Innovation for Sustainable Business” pada Selasa (26/11) di Jakarta.
Laman Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan, acara tersebut menghadirkan lebih dari 500 peserta, termasuk CEO perusahaan tercatat dan pemangku kepentingan pasar modal, serta narasumber terkemuka yang membahas strategi menghadapi tantangan global, inovasi teknologi, dan keberlanjutan bisnis.
Bertujuan untuk memberikan wawasan strategis dan membangun kapasitas bagi CEO di pasar modal Indonesia, kegiatan ini diharapkan dapat memperkuat optimisme para pemimpin bisnis dalam memanfaatkan peluang dan menghadapi tantangan global.
Pada Kamis (28/11), terdapat 6 Obligasi dan 1 Sukuk yang tercatat di BEI, yaitu (1) Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap III Tahun 2024, (2) Obligasi Berkelanjutan II Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2024, (3) Obligasi Berkelanjutan IV Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2024, (4) Obligasi Berkelanjutan VII, (5) Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024, (6) Obligasi Berkelanjutan III Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2024, dan (7) Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap III Tahun 2024. Obligasi Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap III Tahun 2024, dan Sukuk Mudharabah Berkelanjutan I Dian Swastatika Sentosa Tahap III Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Dian Swastatika Sentosa Tbk mulai dicatatkan di BEI dengan nilai pokok masing-masing sebesar Rp2.540.780.000.000,00 dan Rp959.220.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) masing-masing adalah idAA (Double A) dan idAA(sy) (Double A Syariah). PT Bank KB Bukopin Tbk bertindak sebagai Wali Amanat untuk kedua emisi tersebut.
Masih pada hari yang sama, Obligasi Berkelanjutan II Hartadinata Abadi Tahap I Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Hartadinata Abadi Tbk mulai dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nilai pokok Rp900.000.000.000,00 dengan hasil pemeringkatan dari PEFINDO adalah idAAAcg (Triple A, Corporate Guarantee) dan PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk bertindak sebagai Wali Amanat.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan IV Toyota Astra Financial Services dengan Tingkat Bunga Tetap Tahap IV Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Toyota Astra Financial Services juga mulai dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan nilai pokok sebesar Rp1.000.000.000.000,00 dengan hasil pemeringkatan dari PT Fitch Ratings Indonesia (Fitch) adalah AAA(idn) (Triple A). Wali Amanat untuk obligasi ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.
Kemudian, Obligasi Berkelanjutan VII Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 dan Obligasi Berwawasan Sosial Berkelanjutan I Sarana Multigriya Finansial Tahap IV Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Sarana Multigriya Finansial (Persero) mulai dicatatkan pada hari yang sama. Masing-masing obligasi dicatatkan dengan nilai pokok sebesar Rp2.040.410.000.000,00 dan Rp1.200.000.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari PEFINDO untuk kedua obligasi tersebut ialah idAAA (Triple A) dan dengan Wali Amanat PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Selanjutnya, Obligasi Berkelanjutan III Bussan Auto Finance Tahap II Tahun 2024 yang diterbitkan oleh PT Bussan Auto Finance juga mulai dicatatkan di BEI. Obligasi dicatatkan dengan jumlah pokok sebesar Rp156.005.000.000,00. Hasil pemeringkatan dari Fitch dan PEFINDO adalah AAA(idn) dan idAAA (Triple A). Wali Amanat untuk obligasi ini ialah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.
Total emisi obligasi dan sukuk yang sudah tercatat sepanjang tahun 2024 adalah 131 emisi dari 70 emiten senilai Rp125,88 triliun. Total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 595 emisi dengan nilai outstanding sebesar Rp473,19 triliun dan USD86,0163 juta, yang diterbitkan oleh 131 emiten.
Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 190 seri dengan nilai nominal Rp6.061,51 triliun dan USD502,10 juta. Selain itu, di BEI telah tercatat sebanyak 8 emisi Emisi Beragun Aset (EBA) dengan nilai Rp2,70 triliun.
Data Perdagangan
Pada periode 25—29 November 2024, selama sepekan rata-rata nilai transaksi harian Bursa mengalami peningkatan sebesar 35.53% menjadi Rp13,45 triliun dari Rp9,93 triliun pada pekan sebelumnya.
Tidak hanya itu, rata-rata volume transaksi harian Bursa selama sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 31,23% menjadi 26,10 miliar lembar saham dari 19,89 miliar lembar saham pada minggu sebelumnya.
Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa turut mengalami peningkatan sebesar 3,27% menjadi 1,14 juta kali transaksi dari 1,10 juta kali transaksi pada pekan lalu.
Namun, kapitalisasi pasar Bursa mengalami perubahan sebesar 0,43% menjadi Rp12.000 triliun dari Rp12.053 triliun pada pekan sebelumnya. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami perubahan sebesar 1,13%, menjadi berada pada level 7.114,266 dari 7.195,565 pada pekan lalu.
Pergerakan investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp1,89 triliun dan sepanjang tahun 2024 investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp21,56 triliun. ***