Adoooh…, Satu Lagi Jenderal Polisi Diancam Vonis Mati

0

JAKARTA, Update – Adooooh,….satu lagi Jenderal Polisi terancam hukuman mati, yakni Inspetur Jenderal Polisi Teddy Minahasa, setelah sebelumnya Inspektur Jenderal Polisi Polisi Ferdy Sambo divonis mati oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan atas dugaan pembunuhan Brigadir J.

Mantan Kapolda Sumatera Barat Teddy Minahasa di Pengadilan Negeri Jakarta Barat Kamis (30/3/2023) dituntut hukuman mati dalam kasus peredaran sabu yang disebut-sebut sebagai barang bukti sitaan kepolisian.

Kalau saja benar-benar hukuman mati dilaksanakan, artinya sudah ada dua Jenderal Polisi yang dituntut mati.

Catatan Emiten Update mengutip validnews.id menyebutkan, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menegaskan kepada jajarannya akan secepatnya menindak tegas polisi nakal yang melakukan pelanggaran. Kapolri memastikan tidak akan lagi menegur, melainkan langsung menindak tegas dengan pemecatan, anggota Polri yang mencederai rasa keadilan masyarakat

“Kalau ada laporan saya tidak perlu tegur lagi, langsung saya proses, saya langsung copot. Ini berlaku untuk semuanya, apakah itu polki (polisi laki-laki), apakah itu polwan (polisi wanita),” kata Sigit dalam video yang dibagikannya di Instagram resminya @listyosigitprabowo.

Jenderal bintang empat itu menyampaikan, tindakan tegas itu ia lakukan demi melindungi 430 ribu anggota Polri dan 30 ribu PNS Polri yang telah bekerja dengan baik membangun Korps Bhayangkara semakin dipercaya oleh masyarakat.

“Saya harus mencopot, saya harus menindak, terhadap rekan-rekan yang melakukan pelanggaran-pelanggaran. Ini terus saya ulang-ulang karena saya sayang dengan 430.000 polisi yang telah bekerja dengan baik dan 30.000 PNS yang juga bekerja dengan baik,” ujarnya.

Mantan Kabareskrim Polri itu juga memastikan, tidak akan menoleransi adanya aparat kepolisian yang terlibat dalam pelanggaran terkait dengan penyakit masyarakat, seperti perjudian, narkoba dan lainnya.

Menurutnya, negara membutuhkan peran Polri dalam memulihkan perekonomian nasional. Karena itu, sudah seyogianya, anggota Polri aktif dan menindak kejahatan guna menjaga perekonomian negara.

“Jadi kalau masih ada yang kedapatan melanggar terkait masalah judi, terkait dengan masalah penyakit masyarakat, di saat negara sedang pusing, bebannya cukup berat terhadap kejahatan-kejahatan kekayaan negara, tolong diberantas,” tegasnya.

Dia pun kembali mewanti-wanti jajarannya untuk menghindari pelanggaran khususnya yang mencederai rasa keadilan masyarakat. Pasalnya, kata Sigit, sikap dan laku anggota Polri mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap institusi.

“Saya selalu mewanti-wanti hindari pelanggaran-pelanggaran khususnya hal-hal yang mencederai rasa keadilan masyarakat. Pelanggaran-pelanggaran yang kalau anggota lakukan maka itu akan semakin menurunkan kepercayaan publik kepada Polri,” cetusnya. /ans

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *