Teknologi Modern Permesinan dan EBT Indonesia Bersaing Di Hannover Messe
JAKARTA, Update – Kementerian Perindustrian memfasilitasi sejumlah pelaku industri nasional untuk ikut berpartisipasi pada pameran bergengsi tingkat internasional, Hannover Messe 2023 yang sebelumnya dibuka oleh Presiden Joko Widodo bersama dengan Kanselir Jerman Olaf Scholzsaat , 17 April 2023.
Dalam rilis yang dilansir di laman Kemenperin RI Kamis (20/04/2023) disebutkan, upaya itu selain untuk memperkenalkan keunggulan teknologi, juga membuka peluang kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Jerman.
“Salah satu contoh kerja sama adalah joint venture antara industri lokal PT. Yogya Presisi Teknikatama dengan perusahaan Jerman Toolcraft AG,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Hannover, Jerman, Rabu (19/4) waktu setempat.
Lanjut disebutkanm, kedua perusahaan tersebut akan bekerja sama mengembangkan teknologi Metal Additive Manufacturing untuk memenuhi kebutuhan sektor industri lainnya. Diharapkan, melalui kolaborasi ini, industri dalam negeri semakin produktif dan kompetitif.
Teknologi Metal Additive Manufacturing itu meliputi proses Laser Metal Deposition (LMD) dan proses Laser Metal Fusion (LMF). Teknologi ini juga semakin banyak digunakan untuk menunjang industri pembuatan komponen mekanik yang komplek dan presisi, seperti pada industri otomotif, pesawat, mold and die, serta pembuatan mesin dan alat kesehatan.
Plt. Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kemenperin, Yan Sibarang Tandiele menyatakan, pemerintah mendukung adanya kerja sama antara industri lokal dengan industri di Jerman, termasuk yang terkait dengan transfer teknologi yang berbasis pada produk berteknologi tinggi, seperti yang dilakukan oleh PT. YPTI dan Toolcraft AG.
Sementara itu, Direktur PT. YPTI Petrus Tedja Hapsoro menyampaikan, alih teknologi juga akan dilakukan di bidang robotik dan otomasi melalui joint venture tersebut. PT.YPTI telah membuka dan membangun kerja sama dengan Toolcraft AG sejak tahun 1999, khususnya dalam peningkatan kompetensi dan pengembangan teknologi, di mana salah satu faktor utamanya adalah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM).
“Untuk mendukung kerja sama ini, PT. YPTI berkolaborasi dengan Politeknik ATMI Surakarta dalam rangka menyiapkan SDM yang siap dan mampu melalui program internship bagi mahasiswa dan para dosennya, sehingga dapat mengikuti perkembangan terkini yang ada di dunia industri manufaktur,” tuturnya.
Pengembangan Energi Baru dan Terbarukan
Pada kesempatan yang sama, Dirjen ILMATE menegaskan, Pemerintah Indonesia memiliki komitmen dalam menjaga keberlangsungan lingkungan yang terlihat dari sejumlah aksi nyata yang telah dilakukan dalam memperbaiki lingkungan serta upaya melaksanakan transisi energi.
“Sesuai yang disampaikan oleh Bapak Presiden di Hannover Messe, Indonesia menargetkan 23 presen sumber energi yang dihasilkan berasal dari energi baru dan terbarukan (EBT) pada 2025, serta berencana untuk (mulai) menutup seluruh pembangkit listrik tenaga uap batu bara di tahun 2050. Beliau juga ingin memastikan bahwa transisi energi menghasilkan energi yang terjangkau bagi masyarakat kita,” papar Taufiek.
Salah satu perusahaan di bidang EBT yang berpartisipasi sebagai co-exhibitoryakni PT Giwang Kanaka. Perusahaan tersebut bermitra dengan SFC Energy Germany, menampilkan solusi energi listrik ramah lingkungan dengan menggunakan teknologi Hydrogen Fuel Cell yang dapat diaplikasikan di berbagai sektor industri.
Teknologi tersebut menghasilkan sumber energi yang bersih (Clean Energy) sehingga dapat menggantikan bahan bakar fosil yang umum digunakan pada pembangkit listrik. Selain itu, ditampilkan alat pemantau kualitas udara yang sumber energi listriknya menggunakan teknologi fuel cell berbahan bakar methanol. Alat pemantau kualitas udara ini diproduksi dan dikembangkan oleh tenaga ahli dari Indonesia. /fsp