Atasi Pandemi, Indonesia–Korsel Percepat Pemanfaatan Teknologi Terbaru
Tanpa teknologi, Indonesia akan sulit menghadapi tantangan sejumlah potensi penyakit yang menyebar di dunia.
JAKARTA, Update – Demi mengejar perkembangan teknologi yang kini kian dinamis, Pimpinan DPR RI dan Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI menggelar pertemuan dengan Ketua Komite dan Kesejahteraan Majelis Nasional Korea Selatan.
Laman DPR RI Kamis (30/6) menyebutkan, pertemuan ini dinilai menjadi babak baru bagi Indonesia dan Korea Selatan untuk menjalin kerja sama terkait percepatan pemanfaatan teknologi terbaru di berbagai sektor, terutama di bidang kesehatan.
Pernyataan ini disampaikan Wakil Ketua DPR RI Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Korkesra) Muhaimin Iskandar usai memimpin pertemuan tersebut di Gedung Nusantara III, Senayan, Jakarta, Kamis (30/6/2022). Bagi Gus Muhaimin, sapaan akrabnya, kerja sama teknologi antar kedua negara ini juga akan memudahkan penanganan berbagai penyakit.
“Kita ingin mendorong kedua negara untuk mempercepat kerja sama di bidang teknologi, terutama teknologi kesehatan di mana kita harus mengejar kekurangan teknologi yang dibutuhkan untuk mengantisipasi perkembangan kebutuhan kesehatan baik yang bersifat pengobatan maupun alat alat kesehatan yang dibutuhkan untuk menangani berbagai penyakit, di antaranya pandemi maupun virus lainnya,” tutur Gus Muhaimin, kepada Parlementaria.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh Member of Special Committee on Budget and Accounts Kang Deukgu, Member of Science, ICT, Broadcasting and Communication Comitte Yang Jungsuk, dan Member of Health and Welfare Committee Choi Younsuk, Gus Muhaimin menjelaskan urgensi percepatan pengembangan teknologi kesehatan di Indonesia.
Tanpa teknologi, Indonesia akan sulit menghadapi tantangan sejumlah potensi penyakit yang menyebar di dunia. “Indonesia harus mengakui kita membutuhkan teknologi yang murah, teknologi yang cepat, yang bisa segera digunakan. Dan korea selatan salah satunya yang cepat memproduksi teknologi,” tandas politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu. /fsp