IHSG Bergerak Stagnan, Asing Net sell Capai Rp 331,91 Miliar
JAKARTA, Emiten – Pemodal asing kembali mencatatkan penjualan bersih (net sell) saham di seluruh pasar hingga Rp 331,91 miliar, meski indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (21/12), naik 7,2 poin (0,11%) menjadi 6.544,31.
Laman Investor.id merilis aksi jual asing melanda sejumlah saham, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 135,33 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 53,42 miliar, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) Rp 44,58 miliar, PT Sinarmas Multi Artha Tbk (SMMA) Rp 39,22 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 35,15 miliar.
Sedangkan lima saham dengan pembelian bersih (net buy) terbanyak oleh investro asing, yaitu saham PT Telkom Indonesia tbk (TLKM) Rp 63,78 miliar, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 34,38 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 30,40 miliar, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 28,71 miliar, dan PT Multipolar Tbk (MLPL) Rp 10,66 miliar.
Lanjut dilaporkan, penguatan indeks didukung kenaikan sejumlah sektor saham, seperti saham sektor industri naik 1,16%, sektor energi naik 0,71%, properti dan real estat 0,85%, dan sektor material dasar 0,53%. Penurunan melanda saham sektor teknologi 1,8%, sektor transportasi dan logistik 1%, sektor kesehatan 0,85%, dan sektor infrastruktur 0,10%.
Meski IHSG bergerak stagnan, sejumlah saham ini berhasil menguat hingga auto reject atas (ARA), yaitu saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) naik Rp 67 (34,72%) menjadi Rp 260, PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) naik Rp 103 (25%) menjadi Rp 515, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) menguat Rp 60 (25%) menjadi Rp 300, PT Golden Flower Tbk (POLU) menguat Rp 115 (25%) menjadi Rp 575, dan PT Maming Enam Sembilan Mineral Tbk (AKSI) menguat Rp 130 (24,53%) menjadi Rp 660.
Sedangkan pelemahan melanda saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), PT Steady Safe Tbk (SAFE), PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK), PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), dan PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR).
Aksi jual asing melanda sejumlah saham, seperti saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) Rp 135,33 miliar, PT Astra International Tbk (ASII) Rp 53,42 miliar, PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB) Rp 44,58 miliar, PT Sinarmas Multi Artha Tbk (SMMA) Rp 39,22 miliar, dan PT Unilever Indonesia Tbk (UNVR) Rp 35,15 miliar.
Sedangkan lima saham dengan pembelian bersih (net buy) terbanyak oleh investro asing, yaitu saham PT Telkom Indonesia tbk (TLKM) Rp 63,78 miliar, PT Bank Jago Tbk (ARTO) Rp 34,38 miliar, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) Rp 30,40 miliar, PT Elang Mahkota Teknologi Tbk (EMTK) Rp 28,71 miliar, dan PT Multipolar Tbk (MLPL) Rp 10,66 miliar.
Penguatan indeks didukung kenaikan sejumlah sektor saham, seperti saham sektor industri naik 1,16%, sektor energi naik 0,71%, properti dan real estat 0,85%, dan sektor material dasar 0,53%. Penurunan melanda saham sektor teknologi 1,8%, sektor transportasi dan logistik 1%, sektor kesehatan 0,85%, dan sektor infrastruktur 0,10%.
Meski IHSG bergerak stagnan, sejumlah saham ini berhasil menguat hingga auto reject atas (ARA), yaitu saham PT Mitra Investindo Tbk (MITI) naik Rp 67 (34,72%) menjadi Rp 260, PT Aesler Grup Internasional Tbk (RONY) naik Rp 103 (25%) menjadi Rp 515, PT Jaya Agra Wattie Tbk (JAWA) menguat Rp 60 (25%) menjadi Rp 300, PT Golden Flower Tbk (POLU) menguat Rp 115 (25%) menjadi Rp 575, dan PT Maming Enam Sembilan Mineral Tbk (AKSI) menguat Rp 130 (24,53%) menjadi Rp 660.
Sedangkan pelemahan melanda saham PT Krida Jaringan Nusantara Tbk (KJEN), PT Steady Safe Tbk (SAFE), PT Sunter Lakeside Hotel Tbk (SNLK), PT Cita Mineral Investindo Tbk (CITA), PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC), dan PT Bank Amar Indonesia Tbk (AMAR). ***