Cerdaslah dan Bijak Dalam Pengambilan Keputusan

Repro
JAKARTA, Update – Panggilan untuk menjadi cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati adalah seruan untuk menggunakan kebijaksanaan dalam menghadapi realitas dunia. Cerdas tidak saja dalam arti intelektual, tetapi juga cerdas dan bijak dalam pengambilan keputusan dengan tuntunan Roh Kudus.
Demikian renungan pagi Sabda Bina Umat (SBU) GPIB Jumat 21 Februari 2025 mengangkat Firman Tuhan dari 1Samuel 25 : 2 – 8 dan mengurai ayat 3 “Perempuan itu bijak dan cantik, tetapi laki-laki itu kasar dan jahat kelakuannya…”
Dalam KBBI kata bijak berarti selalu menggunakan akal budinya, pandai dan mahir, pandai bercakap-cakap dan petah lidah. Sedangkan bodoh berarti tidak lekas mengerti, tidak mudah tahu, tidak memiliki pengetahuan .
Catatan EmitenUpdate.com mengutip ArcusGPIB.com, secara rohani bodoh adalah sikap yang tidak mau diajar oleh kebenaran Firman Tuhan, sedangkan bijaksana adalah mereka yang mau mendengar dan melakukan Firman Tuhan.
Alkitab dengan jelas mencatat dua pribadi yang berbeda, yaitu: Nabal dan Abigail. Secara tradisional, Nabal diterjemahkan secara halus sebagai orang bodoh, yang sinonimnya dalam Bahasa Ibrani adalah kesil, secara harfiah berarti orang bodoh. Kebodohan Nabal nampak ketika ia menanggapi suruhan Daud dengan tingkah laku yang meremehkan dan menolak secara kasar suruhan Daud. Padahal Daud telah melindungi segala kepunyaannya. Tentunya, sikap Nabal ini mengandung konsekuensi.
Sedangkan nama Abigail diartikan sebagai “bapakku adalah kebahagiaan”, memiliki kepribadian yang baik. Hal ini tercermin ketika ia bertindak dengan cepat menemui Daud dan membawa kebutuhan yang diperlukannya dan terhindar dari kemarahan Daud.
Saudaraku, di dalam hidup mungkin kita telah melakukan banyak hal yang bodoh dan kurang bijaksana. Akibat dari tindakan tersebut kelihatannya tidak berbahaya, tetapi dapat berdampak fatal.
Mengapa bijaksana penting? Menurut Alkitab, bijaksana adalah hadiah dari Tuhan dan diberikan kepada orang yang mengasihi-Nya dan menghormati-Nya (Amsal 1:7, Yakobus 1:5). Oleh karena itu, bijaksana adalah penting karena:
Bijaksana membantu kita membuat keputusan yang tepat. Kebijaksanaan yang diperoleh melalui pengetahuan dan pengalaman hidup akan membantu seseorang untuk membuat keputusan yang tepat dalam hidup, menghindari kesalahan, dan hidup dengan cara yang terhormat di hadapan Tuhan dan orang lain.
Bijaksana membantu memahami kehendak Tuhan. Dalam Alkitab, Tuhan meminta kita untuk hidup dengan cara yang benar dan mengikuti kehendak-Nya. Namun, tanpa bijaksana, kita mungkin tidak dapat memahami kehendak-Nya dan mengambil langkah-langkah yang tepat dalam hidup.
Bijaksana membantu menghindari kebodohan. Ketidaktahuan dan kebodohan dapat mengarah pada kesalahan dan konsekuensi yang merugikan. Dengan bijaksana, kita dapat menghindari kebodohan dan mengambil tindakan yang lebih baik dalam hidup. /tat