Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto dan Presdir Freeport Indonesia Tony Wenas Di Batam

0

Gubernur Lemhannas Andi widjajanto dan Theogransus Litaay S.H, LLM, PhD Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI.

BATAM, Update – Dua tokoh Nasional hadir dalam acara Seminar “Temu Karya Pelkat PKB GPIB” di Batam Sabtu, (15/7/2023). Kedua tokoh tersebut adalah Gubernur Lemhannas Andi widjajanto dan Presiden Direktur Freeport Indonesia Tony Wenas.

Gubernur Andi Widjajanto memenuhi undangan sebagai pembicara dalam event “Temu Karya Pelkat PKB GPIB” tersebut sementara Tony Wenas adalah Ketua Dewan PKB yang merupakan Pelaksana dari event tersebut.

Seminar tersebut juga menghadirkan Ketua II Majelis Sinode GPIB Pendeta Manuel Raintung, selain aktif di GPIB pendeta Manuel juga Wakil Sekretaris FKUB DKI Jakarta.

Tak tanggung-tanggung seminar “Temu Karya Pelkat PKB GPIB” ini juga menghadirkan moderator Theogransus Litaay S.H, LLM, PhD Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden RI.

Andi Widjajanto dalam kesempatan itu mengatakan, perpolitikan Indonesia kedepan akan sangat ditentukan oleh pemilih anak-anak muda dan kaum perempuan. Untuk itu, kata Andi Widjajanto, harus dipersiapkan generasi muda dengan baik.

“Pemilu 2029 akan didominasi pemilih perempuan sebesar 59 persen,” kata Andi Widjajanto. Hanya saja perempuan tidak memilih perempuan untuk menjadi pemimpin.

Soal mayoritas dan minoritas, Andi berharap warga jemaat Kristiani untuk tidak lagi mengatakan sebagai minoritas. “Percayalah bahwa orang kristen adalah mayoritas secara politik,” papar Andi.

Ia mencontohkan, pilihan pilihan poltik warga Kristen pasti memilih Partai Merah atau Partai Kuning. Kedua partai ini kalau bergabung suara menacapa 65 persen.

“Jadi bertingkah laku seperti mayoritas,” tutur Andi seraya mengatakan tidak pernah setuju partai berbasis kristen.

Dalam kesempatan itu, Andi Widjajanto meminta gereja bisa hadir menjadi gereja yang disenangi anak-anak muda. Gereja harus bisa menjadi gereja yang relevan untuk kaum milenial.

Digital Church atau virtual church, kata Andi bisa menjadi sarana agar anak-anak muda mau bergereja. Menurutnya, gereja ortodoks di Moskow sangat luar biasa dan akrab dengan dunia virtual atau digital church.

Tembok-tembok gereja di Moskow dikelilingi monitor-monitior digital dan menyesuaikan diri dengan apa yang dinamakan virtual church. Sementara GPIB menurut Andi masih konservatif. “GPIB konservatif,” kata Andi mencontohkan soal apakah membaca Alkitab Buku dan Alkitab di gadget.

Kepada warga jemaat, Andi meminta untuk tidak menakut-nakuti anak-anak dengan cara-cara digital. Perkembangan digital sudah menjadi sesuatu yang baik bagi anak-anak.

“Hp (Ponsel) saya saya pakai seperlunya dengan RAM 8 – 11, kalau Hp anak saya lebih tinggi lagi karena memang dia butuh itu,” tutur Andi.

Mengenai perekonomian Indonesia kedepan, Andi menyebutkan bahwa Indonesia ke depan akan menjadi negara terbesar ke-4 di dunia. 

Gereja dan Politik

Terungkap dalam seminar Kebangsaan “Gereja dan Politik Pemerintahan” bahwa politik itu adalah sesuatu yang baik, yang bisa mendatangkan damai sejahtera bagi umatNya. Karena itu, gereja harus mendorong warganya untuk aktif dalam perpolitikan.

“Tuhan Yesus itu tokoh politik. Yesus dalam menjalankan misi politiknya dengan politik etika dan santun,” demikian disampaikan Pendeta Manuel E. Raintung.

“Warga jemaat jangan hanya mau jadi RT atau RW saja. Politik bukan sesuatu yang kotor. Politik untuk mendatangkan damai sejahtera,” tandasnya. /tat

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *