PT Timah Bukukan Laba Bersih Sebesar Rp 612 Miliar
JAKARTA, Emiten – Hingga kuartal III-2021, PT Timah Tbk(TINS) membukukan laba bersih sebesar Rp 612 miliar atau melesat 340% dari posisi yang sama tahun sebelumnya yang rugi Rp 255 miliar. Kenaikan laba terutama didorong oleh kenaikan harga jual timah.
Penjualan logam timah pada per September 2021 mengalami penurunan yakni hanya mencapai 19.059 metrik ton atau turun 58% dari periode yang sama tahun sebelumnya 45.548 metrik ton.
Harga jual rerata logam timah pada September 2021 sebesar US$ 30.158 per metrik ton atau naik secara signifikan sekitar 79% dari periode yang sama tahun sebelumnya US$ 16.832 per metrik ton. Sedangkan, harga rerata logam timah LME sebesar US$ 30.550, dengan level tertinggi pada US$ 37.600 dan di level terendah pada US$ 20.965.
Perseroan juga mencatat peningkatan profitabilitas yang signifikan dengan capaian EBITDA sebesar Rp 1,81 triliun atau naik 108% dari Rp 870 miliar dan EBITDA Margin sebesar 18,7% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu sebesar 7,3%. Lalu Gross Profit Margin sebesar 20,6%, naik dari 6,0%, Net Profit Margin sebesar 6,3%, dari minus 2,1% serta Debt to Equity Ratio sebesar 90,2% dari 141,9%, sedangkan arus kas operasional menjadi Rp 3,08 triliun dari sebelumnya Rp 3,67 triliun.
Produksi bijih timah per September 2021 mencapai 17.929 ton atau turun 48% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya 34.614 ton. Di mana, sebesar 44% berasal dari penambangan darat, dan 56% berasal dari penambangan laut. Berbanding lurus dengan produksi bijih timah, produksi logam timah mencapai 19.120 metrik ton atau turun 49% dari 37.588 metrik ton. Penurunan produksi bijih timah ini masih terkait dengan adanya pandemi covid-19 dan dinamika penambangan bijih timah di darat.
Sampai dengan September 2021 Asia masih menjadi destinasi utama ekspor timah TINS dengan kontribusi 53%, disusul Eropa 31% dan Amerika 11%. Adapun lima besar negara destinasi ekspor timah TINS secara berurutan adalah Korea Selatan 18%, Belanda 17%, Jepang 16%, Amerika Serikat 11% dan Italia 6%. ***