Pdt. Persang – Pdt. Margie Bakal Head to Head, Ketua IV Semuel Uruilal

Gejolak sentimen terhadap MS karena manuver mutasi bisa jadi akan terakumulasi untuk tidak memilih orang-orang disebut-sebut digadang MS dan beralih kepada kepada figur-figur yang tidak terkontaminasi MS.
SIAPA Ketua Umum Majelis Sinode (MS) periode 2025-2030 belum ada yang tahu secara pasti. Tapi kalau melihat polling yang dilakukan situs gpibwatch.id sudah bisa dibayangkan sosok kuat yang bakal head to head bertarung di kota Makassar Oktober 2025 nanti.
Sosok itu Adalah Pendeta Abraham Ruben Persang dan Pendeta Margie Ririhena De Wanna. Kedua sosok ini bisa jadi akan berhadap-hadapan untuk posisi Ketum. Kedua figur ini selalu menjadi sentral pembicaraan di kalangan Pendeta dan warga jemaat dalam setiap pertemuan-pertemuan.
Padahal, jauh hari sebelumnya yang gencar menjadi fokus pembicaraan untuk posisi Ketum adalah Pendeta Nitis Harsono dan Pendeta Johny Alexander Lontoh yang katanya disebut-sebut digadang MS.
Entah kenapa kedua Pendeta tersebut ditinggal audiens dan redup dalam hingar bingar mutasi-mutasi pendeta yang gencar dilakukan Majelis Sinode (MS).
Jangan-jangan akibat manuver-manuver mutasi pendeta oleh MS ini menimbulkan friksi yang pada akhirnya memunculkan antipati, ketidaksukaan terhadap MS yang berbuntut kepada orang-orang yang digadang-gadang yakni Pendeta Nitis dan Pendeta Lontoh. Ehm….entahlah.
Antipati itu bisa menguntungkan Pendeta Emmawati Baule, yang menjabat Sekretaris I yang mencalonkan diri untuk posisi Sekretaris Umum (Sekum) karena beberapa kalangan menganggap Pendeta Emmawati tidak digadang oleh MS. Artinya, Emmawati bisa melangkah mulus untuk posisi Sekum ditambah lagi santer terdengar ia bakal masuk ke Sekum karena tradisi personel Sekretaris I selalu menempati posisi Sekum.
Antipati kepada MS juga menguntungkan Pendeta Ebser Lalenoh. Sebagaimana diketahui di PST Surabaya ia kalah tipis dari Pendeta Elly Pitoy De Bell. Nah,…sentimen ini bisa menguatkan dukungan ke Pendeta Ebser untuk memenangkan posisi Sekum.
Gejolak sentimen terhadap MS karena manuver mutasi bisa jadi akan terakumulasi untuk tidak memilih orang-orang disebut-sebut digadang-gadang MS dan beralih kepada kepada figur-figur yang tidak terkontaminasi MS.
Posisi Ketum dan Sekum
Jika saja dalam pemilihan nanti Pendeta Persang dan Pendeta Margie berhadap-hadapan dan dimenangkan oleh Pendeta Persang kemungkinan besar Pendeta Margie akan hijrah ke posisi Sekretaris Umum. Dan sebaliknya jika Pendeta Margie yang menang untuk posisi Ketum bisa dipastikan Pendeta Persang akan bermanuver ke posisi Sekum.
Artinya, kancah mempebutkan posisi Sekum akan semakin ramai. Sebagaimana diketahui untuk posisi Sekum disebut-sebut ada Pendeta Ebser dan Pendeta Emmawati yang juga akan bertarung untuk meraih posisi Sekum.
Untuk posisi Sekum bisa jadi akan menjadi ajang yang ramai diperebutkan, karena bisa dipastikan selain karena posisi Sekum sangat bergengsi dalam sebuah keorganisasian juga karena menjadi pilihan alternatif selain posisi Ketum. Catatan polling gpibwatch.id Pendeta Emmawati terus menguat dibanding Pendeta Ebser. Sementara dikalangan pendeta nama Pendeta Ebser menguat untuk posisi Sekum.
Selain nama-nama seperti Pendeta Persang, Pendeta Margie, Pendeta Emmawati dan Pendeta Ebser, nama-nama lain pendeta bisa saja muncul di hari ”H” untuk mencalonkan diri merebut posisi Sekum, termasuk untuk posisi Ketum.
Posisi Ketua IV
Suara-suara lainnya beredar bahwa untuk Pendeta Emmawati disarankan untuk tidak mencalonkan diri di posisi Sekum karena beratnya lawan-lawan yang ada.
”Saya pikir kalau Pendeta Emmawati mau aman tidak mencalonkan diri untuk posisi Sekum. Sebaiknya di posisi Sekretaris I saja,” tutur seorang Pendeta.
Ia juga menambahkan untuk posisi Ketua IV ada sosok kuat Penatua Semuel Uruilal dari GPIB Maranatha Denpasar Bali.
Ia pun menyebutkan sosok Semuel Uruilal adalah figur yang tepat sebagai Ketua IV MS karena secara ekonomi sudah selesai dengan dunianya dan memiliki beberapa lini usaha yang kesemuanya berjalan baik dan akan melakukan perluasan usaha dengan menambah unit usaha baru di Bali serta juga melakukan kerja sama dengan perusahaan konglomerasi besar Mayapada Group.
Narasi-narasi kuat mendukung Semuel Uruilal juga sangat menguatkan posisinya untuk menduduki Ketua IV MS sebagaimana wawancara Frans S. Pong yang dilansir dalam platform video Hesed Entertainment.
“Pak Semuel Uruilal tepat sekali untuk menduduki posisi Ketua IV yang berkaitan dengan Pengembanan Ekonomi Gereja. Beliau punya latar belakang pengusaha yang bisa mengembangkan aset-aset tidur di GPIB,” kata seorang rekannya mengutip EmitenUpdate.com.
Aset yang mempunyai value tinggi sangat gampang untuk menghasilkan duit, bisa dengan kerja sama atau bisa dengan profit sharing cari orang untuk membangun tapi harus dilakukan secara baik antara jemaat dimana aset-aset itu berada dengan Majelis Sinode.
“Kalau kita bicara dari sisi bisnis, GPIB bisa mempunyai uang kalau aset-aset itu dimanfaatkan dengan baik sangat besar. Kita harus buat master plan, aset-aset ini harus kita bagi dulu, aset yang value tinggi, aset yang value menengah, dan aset yang sama sekali tidak punya value,” ungkap Semuel.
/Frans S. Pong, Litbang GPIB Watch