Hasil Polling, Pdt. Persang dan Pdt. Margie Bersaing

JAKARTA, Update – Perhelatan Persidangan Sinode Raya (PSR) GPIB Ke-22 akan dilangsungkan pada akhir bulan Oktober 2025. Perbincangan warga jemaat GPIB pun soal siapa yang bakal menduduki Ketua Umum Majelis Sinode marak. Bahkan GPIBWatch.id, sebuah portal berita melakukan polling.
Hasilnya, Pendeta Margie Ririhena De Wanna dan Pendeta Abraham Ruben Persang bersaing ketat. Dalam seminggu ini Pendeta Margie sempat menduduki posisi teratas dengan jumlah suara yang masuk sebanyak 44% disusul Pendeta Persang sebanyak 36% dan selebihnya dicover oleh Pendeta Johny Lontoh dan Pendeta Nitis Harsono.
Namun hasil polling Rabu (23/07/2025) pukul 16:50 wib menempatkan Pendeta Persang menduduki posisi teratas. Pendeta Persang mencapai jumlah suara sebanyak 55% sedangkan Pendeta Margie mencapai jumlah suara sebanyak 30%, Pendeta Johny Lontoh 9% dan Pendeta Nitis Harsono 6%.
Menurut GPIBWatch.id, sekalipun polling ini bukan yang menentukan hasil pemilihan pada Persidangan Sinode Raya yang akan datang, minimal bisa mendapatkan gambaran tentang keinginan Pendeta atau Mejelis Jemaat terhadap Ketua Umum yang dikehendaki memimpin Majelis Sinode GPIB selama 5 tahun ke depan, 2025 – 2030.
Catatan EmitenUpdate.com menyebutkan, menguatnya dua nama tersebut, dampak dari issue-issue yang santer bahwa Pendeta Pendeta Persang dan Pendeta Margie sosok tepat menduduki posisi Ketua Umum. Artinya, Pendeta Margie dan Pendeta Persang bakal Head to Head di PSR Makassar.
Disebut-sebut menguatnya dukungan kepada Pendeta Persang karena leadership Ketua Majelis Jemaat GPIB Immanuel Jakarta itu menata jemaatnya menjadi lebih baik dan jam terbang pelayanannya tidak hanya di dalam negeri tapi juga diluar negeri.
Sementara dukungan kepada Pendeta Margie, KMJ GPIB Zebaoth Bogor karena kepemimpinannya selama ini mewujudkan Gereja Ramah Anak (GRA) dan kuat dalam kegerakan oikumene serta erat menjaga hubungan baik dengan Pemeritah dimana ia ditempatkan.
Dukungan kepada Pendeta Margie banyak datang dari pendeta-pendeta muda, pendeta-pendeta perempuan yang berharap kedepan GPIB dipimpin oleh seorang perempuan.
/Frans S. Pong, Pelaksana Redaksi
