Timur Tengah Masih Tegang, Ada Peluang Harga Emas Naik
JAKARTA, Update – Analis Dupoin Indonesia Andy Nugraha mengatakan, ada peluang harga emas naik menjelang akhir pekan ini. Hal ini ditopang oleh dua faktor, yaitu ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang masih memanas dan tren pemangkasan suku bunga global.
Catatan EmitenUpdate.com mengutip Investor.id menyebutkan, ketegangan geopolitik di Timur Tengah yang masih memanas, yang menciptakan permintaan akan safe haven seperti emas. Pada Jumat (4/10/2024), emas kembali naik di atas US$ 2.650 karena kekhawatiran ini. Konflik yang semakin memanas di wilayah tersebut menyebabkan aliran modal ke aset-aset aman, termasuk emas.
“Sehingga harga logam mulia ini tetap bertahan di level tinggi meski terdapat tekanan dari kebijakan moneter Amerika Serikat (AS),” tulis Nugraha dalam risetnya, Jumat (4/10/2024).
Kedua, lanjut Nugraha, tren global terkait pemangkasan suku bunga oleh bank sentral di berbagai negara, meskipun The Fed bersikap lebih berhati-hati, terus mendukung daya tarik emas bagi investor. Dengan suku bunga yang cenderung lebih rendah secara global, emas tetap dipandang sebagai instrumen investasi yang menarik bagi mereka yang mencari perlindungan dari ketidakpastian ekonomi.
Menurut Nugraha, fokus pasar saat ini adalah rilis laporan Nonfarm Payrolls (NFP) AS yang dijadwalkan keluar hari ini Jumat, 19.30 WIB. Data ini sangat penting karena akan memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi pasar tenaga kerja di Amerika Serikat. Jika data ini menunjukkan penguatan lebih lanjut dalam lapangan kerja, maka kemungkinan besar dolar akan terus menguat, yang berpotensi menekan harga emas.
“Sebaliknya, jika data NFP menunjukkan kelemahan, ini bisa memperbaharui spekulasi tentang penurunan suku bunga oleh The Fed, yang akan memberikan dorongan baru bagi emas,” papar Nugraha. ***