Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) Paparkan Capainnya, Raih Pendapatan Rp356,53 Miliar
EmitenUpdate.com – PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) melaporkan nilai capaian yang diraihnya. IPCC membukukan pendapatan total sebesar Rp 356,53 miliar sepanjang 2020 atau turun 31,86% dibandingkan periode sama pada tahun sebelumnya.
Investor Relation Indonesia Kendaraan Terminal Reza Priyambada mengatakan, perseroan juga berhasil menekan kerugian yang disebabkan oleh pandemi Covid-19. Pada triwulan akhir 2020, perseroan mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp 107,27 miliar, sehingga membuat pendapatan total di 2020 mencapai Rp 356,53 miliar, lebih rendah 31,86% dibandingkan perolehan 2019 yang tercatat Rp 532,22 miliar.
“Penurunan pendapatan tersebut dikontribusi oleh lebih rendahnya perolehan pendapatan dari segmen pelayanan jasa terminal yang pada 2020 tercatat sebesar Rp 333,41 miliar, di bawah pencapaian tahun sebelumnya sebesar Rp 487,64 miliar,” ujar Reza dalam keterangan resmi, Jumat (7/5).
Disampaikan bahwa segmen pelayanan jasa barang juga mengalami kondisi serupa, dimana pada 2019 tercatat sebesar Rp 28,33 miliar dan pada tahun lalu Rp 18,53 miliar. Penurunan ini terjadi seiring turunnya aktivitas dari industri otomotif, terutama pada penanganan kendaraan baik di terminal internasional maupun terminal domestik.
Mulai adanya perbaikan di kuartal keempat 2020 memberikan tambahan kinerja pada perseroan. Sampai dengan semester I-2020, pendapatan perseroan tercatat Rp 175,68 miliar dan hingga kuartal III-2020 pendapatan tercatat Rp 249,23 miliar, sehingga terdapat penambahan pendapatan sebesar Rp 73,55 miliar di kuartal ketiga.
Sementara itu, pada kuartal IV-2020 perseroan mendapatkan kenaikan pendapatan sebesar Rp 107,27 miliar atau naik sebanyak 45,85% (QoQ). Dengan adanya perbaikan tersebut, pada kuartal IV-2020 perseroan memperoleh keuntungan sebesar Rp 8,96 miliar sehingga mampu mengurangi eksposur kerugian dari kuartal-kuartal sebelumnya.
Pada akhir 2020, perseroan hanya mencatat kerugian sebesar Rp 23,77 miliar bila dibandingkan kerugian hingga periode 9M-20 senilai Rp 32,73 miliar. Perseroan berharap, dengan mulai pulihnya sektor otomotif dan sejumlah sektor terkait lainnya seiring kian banyaknya aktivitas di masyarakat maka diharapkan dapat terjadi peningkatan permintaan terhadap sejumlah segmen kendaraan, baik dari CBU, alat berat, hingga truk dan bus.
“Adanya peningkatan tersebut tentunya dapat berimbas positif pada layanan bongkar muat kendaraan di terminal perseroan sehingga pada akhirnya kinerja operasional di tahun 2021 ini dapat membaik, begitupun juga dengan kinerja keuangan yang juga akan lebih baik dari tahun sebelumnya,” ujar dia. /***