Transformasi BUMN Dorong Penguatan Digital Mortgage Ecosystem Bank BTN
JAKARTA, Update – Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) selama tiga tahun ini telah berhasil melakukan transformasi terhadap perusahaan-perusahaan plat merah sehingga segi kinerja keuangan maupun produktivitas kerja meningkat.
Peran BUMN dibawah kepemimpinan Menteri BUMN Erick Thohir juga diakui sangat signifikan mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Menteri BUMN Erick Thohir dalam pembukaan State Owned Enterprises (SOE) International Conference 2022 pada awal pekan ini mengatakan, sejak tahun 2019 pihaknya telah melakukan transformasi BUMN secara terintegrasi yang hingga saat ini hasilnya telah mencapai 80%.
Diharapkan dalam satu setengah tahun kedepan transformasi BUMN bisa mencapai 100%. “Kerja keras BUMN dalam melakukan transformasi selama tiga tahun terakhir membuahkan hasil yang signifikan,” ungkap Erick.
Dari sisi kinerja BUMN, transformasi yang dilakukan telah meningkatkan pendapatan BUMN dari tahun 2020-2021 menjadi Rp2.295 triliun, naik sebesar 18,8%. Sedangkan laba konsolidasi melonjak 838% dari Rp13 triliun pada 2020 menjadi Rp124,7 triliun pada 2021.
Total aset BUMN mencapai Rp8.978 triliun pada akhir 2021, setara dengan 53% produk domestik bruto (PDB) Indonesia.
Erick menjelaskan, hasil transformasi BUMN, menunjukkan berbagai kebijakan yang dirumuskan dan upaya yang dilakukan sudah berada pada arah yang tepat. Keberlanjutan transformasi sangat penting bagi BUMN untuk menjalankan perannya sebagai pencipta nilai dan agen pembangunan (agent of development) secara lebih efektif serta memberikan manfaat nyata bagi bangsa dan masyarakat.
“Konferensi ini merupakan bagian dari inisiatif pemerintah Indonesia untuk menginformasikan kepada masyarakat internasional tentang transformasi BUMN yang dilakukan dan menjelaskan pentingnya BUMN kepada masyarakat Indonesia,” paparnya.
Keberhasilan transformasi yang dilakukan Kementerian BUMN berdampak positif pada PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BTN). Dari sisi kinerja, pelayanan dan sumber daya manusia (SDM), Bank BTN terus menunjukkan peningkatan dalam tiga tahun belakangan.
Berbagai kerja sama telah dilakukan Bank BTN dengan BUMN lainnya seperti pembangunan rumah milenial dengan konsep hunian Transit Oriented Development (TOD) yang bersinergi dengan Perumnas, BUMN Karya serta PT KAI. Dengan transformasi dan sinergi yang dilakukan, Bank BTN berhasil meningkatkan kinerjanya.
Laba bersih Bank BTN terus mengalami kenaikan secara signifikan dari Rp209 miliar pada 2019, melonjak menjadi Rp1,6 triliun pada 2020, kemudian pada tahun 2021 naik lagi menjadi Rp2,37 triliun. Sementara dari sisi aset jika pada 2019 baru sekitar Rp311 triliun, pada tahun 2020 naik menjadi Rp361 triliun dan pada 2021 melonjak menjadi Rp371 triliun. Hingga akhir September 2022 aset Bank Fokus Perumahan ini naik lagi menjadi Rp381 triliun.
Transformasi yang dilakukan Bank BTN mendapatkan pengakuan dari lembaga internasional. Euromoney pada pertengahan Juli 2022 lalu menetapkan Bank BTN sebagai Best Asia’s Transformation Bank Tahun 2022 dalam ajang Euromoney Awards of Excellence 2022.
Euromoney menilai Bank BTN telah menjalani transformasinya dengan baik dan fokus pada perluasan bisnis berbasis ekosistem perumahan. Beberapa langkah transformasi yang dijalani Bank BTN telah menunjukkan hasil, di antaranya produk Tabungan BTN Investa dan Tabungan BTN Bisnis yang baru diluncurkan dapat membantu mengurangi biaya dana mahal. Selain itu, sebut Euromoney, model operasional kantor cabang telah diubah untuk lebih berorientasi pada peningkatan jumlah simpanan dan fokus pada emerging affluent, dan hal tersebut sudah terlihat pada peningkatan rekening giro dan tabungan, yang tumbuh (dari basis rendah) sebesar 21,5% secara tahunan.
Euromoney menambahkan, kemitraan strategis terus dibangun BTN dengan berbagai lembaga/instansi atau perusahaan lain dalam rantai bisnis real estat dan untuk menjangkau segmen millenial. Selain hal tersebut, proses digitalisasi berkembang pesat, dengan akuisisi seluler naik 55% (yoy) pada 2021, dan volume transaksi 73% (yoy). Menurut Euromoney, Bank BTN pada posisi yang tepat untuk menjadi mitra Pemerintah dalam mengurangi backlog perumahan. Euromoney mengapresiasi Bank BTN yang telah mencanangkan program transformasi dengan visi menjadi Best Mortgage Bank di Asia Tenggara pada tahun 2025.
Euromoney menggarisbawahi beberapa langkah transformasi yang dijalani Bank BTN telah menunjukkan hasil, diantaranya produk Tabungan BTN Investa dan Tabungan BTN Bisnis yang baru diluncurkan dapat membantu mengurangi biaya dana mahal. Selain itu, sebut Euromoney, model operasional kantor cabang telah diubah untuk lebih berorientasi pada peningkatan jumlah simpanan dan fokus pada emerging affluent, dan hal tersebut sudah terlihat pada peningkatan rekening giro dan tabungan, yang tumbuh (dari basis rendah) sebesar 21,5% secara tahunan.
Euromoney menambahkan, kemitraan strategis terus dibangun BTN dengan berbagai lembaga/instansi atau perusahaan lain dalam rantai bisnis real estat dan untuk menjangkau segmen millenial. Selain hal tersebut, proses digitalisasi berkembang pesat, dengan akuisisi seluler naik 55% (yoy) pada 2021, dan volume transaksi 73% (yoy).
Direktur Utama Bank BTN Haru Koesmahargyo mengungkapkan, keberhasilan transformasi perseroan tidak terlepas dari arahan yang dilakukan Kementerian BUMN untuk selalu meningkatkan kinerja dan proses bisnis dengan memperhatikan prinsip-prinsip good corporate governance (GCG). “Peran Kementerian BUMN sangat besar dalam mendorong kemajuan BUMN termasuk Bank BTN yang fokus dalam pembiayaan rumah rakyat,” tegasnya.
Menurut Haru, transformasi yang dicanangkan Kementerian BUMN membuat Bank BTN terus memberikan pelayanan terbaik untuk menjadi Bank Fokus Perumahan di Indonesia. Untuk menunjang hal tersebut, saat ini Bank BTN telah mengembangkan Digital Mortgage Ecosystem dengan membangun Super Apps dalam bidang perumahan.
Dengan Digital Mortgage Ecosystem, Bank BTN ingin menghubungkan berbagai sektor terkait perumahan dalam satu ekosistem yang tidak terpisahkan. Digital Mortgage Ecosystem Bank BTN siap mengakomodir empat aspek yang dibutuhkan pemilik rumah mulai dari aspek living, renting, buying dan selling.
Dalam aspek living, BTN akan membantu masyarakat dalam pengelolaan perumahan dan menyediakan marketplace untuk pembelian elektronik, bahan bangunan dan perabot rumah tangga. Ada juga aplikasi pembayaran berbagai transaksi digital dengan kelengkapan virtual account dan QRIS. BTN sudah mengembangkan Aplikasi BTN Mobile dan juga BTN Smart Residence.
Sedangkan aspek renting atau penyewaan, perseroan membantu developer dalam mengetahui ketersediaan unit disewakan dan mempermudah konsumen dalam mencari rumah disewakan. Sementara pada aspek pembelian, BTN membantu konsumen dalam pencarian rumah baru maupun bekas, simulasi kredit, pengajuan kredit secara online, monitoring status dan melihat fisik rumah secara online melalui 4D tour service. Untuk aspek pembelian, masyarakat bisa memanfaatkan aplikasi rumah murah BTN, BTN Properti, Pin Home dan Lamudi. Di sisi aspek penjualan, dengan aplikasi BTN For Developer, perseroan membantu developer dalam mengembangkan proyek perumahan, manajemen stok, sekaligus memantau proses kemajuan KPR.
Aplikasi BTN Properti, telah dikunjungi oleh sekitar 17,4 juta pengunjung dengan jumlah member sebanyak 226.683. Sedangkan untuk BTN Properti for Developer telah memiliki anggota sekitar 5.085 Developer dengan jumlah 7.087 proyek perumahan dan 766.201 unit rumah yang tersedia. Sementara aplikasi BTN Smart Residence telah digunakan oleh sekitar 4.164 orang.
Bank BTN merupakan salah satu BUMN yang ikut menyukseskan perhelatan SOE International Conference 2022 di Bali. SOE International Conference mengangkat topik-topik strategis yang mendukung fokus pemerintah dalam perhelatan G20 2022, yaitu Digitalisasi, Transisi Energi, Inklusi Keuangan, dan Transformasi Kesehatan. Rangkaian SOE International Conference telah dihadiri lebih dari 1.000 peserta dari negara-negara anggota G20, di antaranya AS, Inggris, India, Australia, Korea Selatan, Tiongkok, Jepang, dan Rusia, serta perwakilan negara non-G20, antara lain Spanyol, Uni Emirat Arab, Singapura, dan Belanda.
Tema Presidensi G20 Indonesia 2022 yakni “Recover Together, Recover Stronger”, melalui tema tersebut, Indonesia ingin mengajak seluruh dunia untuk bahu-membahu, saling mendukung untuk pulih bersama serta tumbuh lebih kuat dan berkelanjutan.
Adapun manfaat G20 yang akan digelar pada bulan November 2022 di Bali antara lain membuat Indonesia menjadi salah satu fokus perhatian dunia, khususnya bagi para pelaku ekonomi dan keuangan. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk menunjukkan (showcasing) berbagai kemajuan yang telah dicapai Indonesia kepada dunia, dan menjadi titik awal pemulihan keyakinan pelaku ekonomi pascapandemi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Pertemuan-pertemuan G20 di Indonesia juga menjadi sarana untuk memperkenalkan pariwisata dan produk unggulan Indonesia kepada dunia internasional, sehingga diharapkan dapat turut menggerakkan ekonomi Indonesia. /fsp