BTN: Aksi Korporasi untuk Unit Usaha Syariah Tetap On-Track

JAKARTA, Update – Setelah berhasil mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Bank Victoria Syariah untuk perubahan nama BTN Syariah menjadi Bank Syariah Nasional (BSN),
BTN akan melaksanakan RUPSLB dalam rangka meminta persetujuan pemegang saham atas pemisahan unit usaha syariah (UUS) dan penggabungan ke BSN sebagai bank cangkang.
“Pada bulan Oktober BTN merencanakan RUPSLB untuk persetujuan pemisahan bisnis syariah secara resmi, sehingga BSN dapat beroperasi secara penuh sebelum tahun 2026,” ungkap Direktur Utama BTN Nixon LP Napitupulu dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Rabu (10/9).
Menurut Nixon, spin off dapat mempercepat pertumbuhan BSN karena akan menarik lebih banyak dana masyarakat dari segmen syariah, sehingga akan memiliki kapabilitas untuk bertumbuh lebih tinggi
dibanding saat masih berbentuk UUS.
Hingga semester I-2025, total aset UUS BTN mencapai Rp65,56 triliun, naik 18,0% yoy dibandingkan
periode yang sama tahun lalu sebesar Rp55,54 triliun. Peningkatan aset tersebut ditopang oleh ekspansi
pembiayaan yang konsisten, dengan nilai penyaluran pembiayaan mencapai Rp48,46 triliun, naik 17,0%
yoy dibandingkan semester I-2024 yang sebesar Rp41,41 triliun.
Kepercayaan masyarakat juga terus meningkat, terlihat dari pertumbuhan DPK yang mencapai 19,8%
yoy menjadi Rp55,23 triliun pada akhir paruh pertama 2025, dibandingkan Rp46,09 triliun pada periode
yang sama tahun lalu. Adapun total laba bersih BTN Syariah tercatat sebesar Rp401 miliar pada akhir
Juni 2025, naik 8,3% yoy dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang sebesar Rp370
miliar. /fsp