September 10, 2025

Pasar Modal Punya Peran Strategis Sebagai Wadah Investasi Masyarakat

0
Screenshot (1904)

JAKARTA, Update – Jumlah investor pasar modal Indonesia terus tumbuh secara signifikan dan berhasil melampaui jumlah 18 juta single investor identification (SID), tepatnya sebanyak 18.012.665 SID pada akhir Agustus 2025.

Siaran pers BEI meneyebutkan, sepanjang tahun 2025, terdapat penambahan 3.141.026 SID baru berkat program edukasi yang konsisten dijalankan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) bersama Self Regulatory Organization (SRO) lainnya dan stakeholders dengan dukungan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Dari jumlah tersebut, jumlah investor saham telah mencapai 7.558.552 SID dengan sebanyak 1.177.108 SID merupakan investor baru. Capaian ini bukan sekedar angka, tetapi juga mencerminkan tumbuhnya optimisme dan kepercayaan investor terhadap perekonomian nasional serta pasar modal Indonesia.

Mengawali pekan ini pada Senin (1/9), BEI bersama OJK dan Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian Republik Indonesia (RI) menggelar Konferensi Pers Stabilitas Pasar Modal Indonesia di Main Hall BEI.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Airlangga Hartarto didampingi oleh Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK RI Inarno Djajadi, Direktur Utama BEI Iman Rachman beserta jajaran Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian menyampaikan bahwa fundamental ekonomi Indonesia saat ini masih tetap solid.

Airlangga menekankan bahwa pasar modal Indonesia memiliki peran strategis sebagai sumber pembiayaan pembangunan dan wadah investasi masyarakat. Pemerintah bersama otoritas pasar modal berkomitmen untuk selalu menjaga stabilitas pasar agar terus berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional yang inklusif dan berkelanjutan.

Pada Rabu (3/9), Direktur Utama BEI Iman Rachman didampingi oleh Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik melakukan pertemuan dengan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH. Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya). Pertemuan ini menjadi momentum strategis dalam pengembangan pasar modal syariah Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, BEI juga menyampaikan apresiasinya atas dukungan pemerintah dalam menciptakan situasi yang kondusif sehingga dapat menjaga stabilitas pasar modal Indonesia. Perhatian yang besar dari pemerintah dan organisasi masyarakat seperti PBNU kepada pasar modal Indonesia diharapkan dapat semakin memperluas inklusi keuangan, mendorong pertumbuhan pasar modal syariah, serta menegaskan peran penting pasar modal dalam pembangunan ekonomi nasional.

Data Perdagangan

Data perdagangan saham di BEI selama periode 1—4 September 2025 ditutup bervariasi. IHSG selama sepekan mengalami peningkatan sebesar 0,47% menjadi ditutup pada level 7.867,348 dari 7.830,493 pada pekan lalu. Kapitalisasi pasar BEI sepekan turut mengalami peningkatan sebesar 0,20% menjadi Rp14.211 triliun dari Rp14.182 triliun pada sepekan sebelumnya.

Sedangkan, rata-rata frekuensi transaksi harian pekan ini mengalami perubahan sebesar 9,88% menjadi 2,08 juta kali transaksi dari 2,31 juta kali transaksi pada pekan lalu. Rata-rata volume transaksi harian Bursa pekan ini turut mengalami perubahan sebesar 21,09% menjadi 37,24 miliar lembar saham dari 47,19 miliar lembar saham pada pekan sebelumnya.

Perubahan juga terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian BEI, yaitu sebesar 28,43% menjadi Rp18,05 triliun dari Rp25,22 triliun pada pekan sebelumnya. Investor asing hari ini mencatatkan nilai jual bersih Rp305,18 miliar dan sepanjang tahun 2025 ini, investor asing mencatatkan nilai jual bersih Rp55,13 triliun. /ans

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *