March 31, 2025

Indocement Tunggal Prakarsa Bukukan Laba Sebesar Rp2 Triliun

0

Jajaran Direksi PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk saat menyampaikan capaian perseroan.

JAKARTA, Arcus GPIB – PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk tahun 2024, membukukan laba sebesar Rp2 triliun dan margin yang lebih tinggi. Demikian disampaikan Direktur Utama PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk., Christian Kartawijaya saat paparan publiki perseroan di Jakarta, Selasa (25/03/2024).

Pendapatan Neto Perseroan mencapai Rp18.548,7 miliar, naik +3,3%. Beban Pokok Pendapatan meningkat menjadi -Rp12.487,8 miliar, naik +3,2% seiring dengan peningkatan volume penjualan.

Hal itu menghasilkan marjin Laba Bruto sebesar 32,7% untuk tahun 2024. Beban Usaha yang meningkat sebesar +2,7% menjadi -Rp3.725,1 miliar yang bersumber dari kenaikan volume penjualan dan biaya lainnya dari perluasan operasi di Grobogan, serta penurunan Beban Operasi Lain – Neto sebesar -6,4% menjadi Rp57,6 miliar, sehingga margin Laba Usaha sebesar 12,9% dan EBITDA sebesar 21,2% pada tahun 2024.

Pendapatan Keuangan – Neto yang lebih rendah -188,4% menjadi -Rp74,9 miliar disebabkan oleh beban bunga dari utang PT Semen Grobogan. Bagian atas Laba Neto Entitas Asosiasi – Neto meningkat +363,5% menjadi Rp145,3 miliar berasal dari laba yang lebih tinggi dari entitas asosiasi. Beban Pajak Penghasilan – Neto turun menjadi -Rp455,1 miliar atau lebih rendah -2,0%.

Volume domestik (semen dan klinker) sebesar 20.496 ribu ton, lebih tinggi +5,9% dibandingkan tahun lalu, terutama karena kontribusi dari integrasi Pabrik Semen Grobogan.

Dalam siaran pers perseroan disampaikan, komposisi penjualan semen curah domestik meningkat dari 26,7% menjadi 31,7% pada tahun 2024 karena pasokan semen ke proyek ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur di Jawa. Secara keseluruhan penjualan ekspor sebesar 317 ribu ton.

Perseroan juga melakukan program pembelian kembali saham putaran ke-2 berakhir pada 31 Desember 2024. Total saham treasuri adalah 331,3 juta lembar saham atau 9,0% dari total saham. Posisi kas Rp4,5 triliun pada akhir tahun 2024.

Diakui, permintaan semen yang lemah akan terus berlanjut hingga awal tahun 2025 karena musim hujan yang diikuti oleh bulan puasa.

”Kami masih memperkirakan kemungkinan permintaan positif sebesar 1%–2% pada tahun ini meskipun ada pengurangan anggaran infrastruktur. Kami juga melihat proyek infrastruktur yang sedang berjalan masih akan diselesaikan, termasuk beberapa proyek baru dan yang sudah ada dari sektor komersial dan industri,” kata Christian Kartawijaya.

Menurutnya, program pemerintah seperti perpanjangan diskon PPN untuk kepemilikan rumah baru, program tiga juta rumah per tahun, dan renovasi sekolah seharusnya menjadi pendorong positif bagi permintaan semen. /fsp

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *