IHSG Berpotensi Tertekan
JAKARTA, Update – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Rabu (21/9) berpotensi tertekan. Hal itu salah satunya dipengaruhi pengumuman hasil rapat bank sentral Amerika Serikat, Federal Reserve (Fed).
IHSG dibuka melemah 4,63 poin atau 0,06 persen ke posisi 7.192,32. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau Indeks LQ45 turun 0,81 poin atau 0,08 persen ke posisi 1.027,4.
“Untuk hari ini IHSG masih akan diliputi oleh tekanan. Ketidakpastian masih ada jelang pertemuan bank sentral Amerika yang akan berakhir nanti malam,” tulis Tim Riset Surya Fajar Sekuritas dalam kajiannya di Jakarta, seperti dikutip dari antaranews.
Diperkirakan The Fed akan menaikkan suku bunga acuan sebesar 75 basis poin (bps), namun pasar utamanya akan melihat pernyataan dari pemimpin The Fed Jerome Powell apakah inflasi masih akan terus tinggi ke depannya. Sementara itu bursa saham AS bergerak melemah pada perdagangan tadi malam. Pasar diliputi kekhawatiran pada pertemuan The Fed.
Selain fokus terhadap pidato dari Powell terkait prospek inflasi di AS, pelaku pasar juga mengkhawatirkan kinerja perusahaan pada kuartal III 2022 yang diperkirakan memburuk. Di bursa saham Eropa juga turun dalam perdagangan kemarin seiring pasar yang masih diliputi kecemasan jelang pertemuan bank sentral AS. Di Asia, Bank Sentral China memutuskan untuk tetap mempertahankan suku bunga acuan utamanya tetap di posisi 3,65 persen.
IHSG hari ini diperkirakan bergerak variatif dengan potensi tertekan dengan level support 7.150 dan level resisten 7.200. Bursa saham regional Asia pagi ini antara lain Indeks Nikkei melemah 386,35 poin atau 1,4 persen ke 27.302,07, Indeks Hang Seng turun 259,61 poin atau 1,38 persen ke 18.521,81, dan Indeks Straits Times meningkat 0,53 poin atau 0,02 persen ke 3.267,47.(lip)