Stabilitas Nilai Rupiah: Ini Laporan Bank Indonesia
EmitenUpdate.com – Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik.
Perkembangan Nilai Tukar 27 September – 1 Oktober 2021
A. Pada akhir hari Kamis, 30 September 2021
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.310 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,35%.
- DXY[1] menguat ke level 94,23.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 1,487%.
B. Pada pagi hari Jumat, 1 Oktober 2021
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.300 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun turun pada level 6,32%.
C. Aliran Modal Asing (Minggu I Oktober 2021)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 80,69 bps per 30 September 2021 dari 78,43 bps per 24 September 2021.
- Berdasarkan data transaksi 27 – 30 September 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp5,76 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp4,69 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp1,07 triliun.
- Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp9,28 triliun.
Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait untuk memonitor secara cermat dinamika penyebaran Covid-19 dan dampaknya terhadap perekonomian Indonesia dari waktu ke waktu, serta langkah-langkah koordinasi kebijakan lanjutan yang perlu ditempuh untuk menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan, serta menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap baik dan berdaya tahan. /fsp