Stabilitas Nilai Rupiah 18 Juni 2021, Domestik Jual Neto Rp3,31 Triliun
JAKARTA, EmitenUpdate.com – Mencermati kondisi perekonomian Indonesia khususnya sebagai dampak penyebaran Covid-19, Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah secara periodik. Indikator dimaksud adalah nilai tukar dan inflasi, sebagai berikut :
A. Perkembangan Nilai Tukar 14 –18 Juni 2021
Pada akhir hari Kamis, 17 Juni 2021
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp14.350 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke level 6,48%.
- DXY[1] menguat terbatas ke level 91,89.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 1,504%.
Pada pagi hari Jumat, 18 Juni 2021
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp14.360 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke level 6,50%.
Aliran Modal Asing (Minggu III Juni 2021)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun naik ke level 73,46 bps per 17 Juni 2021 dari 71,71 bps per 11 Juni 2021.
- Berdasarkan data transaksi 14 – 17 Juni 2021, nonresiden di pasar keuangan domestik jual neto Rp3,31 triliun terdiri dari jual neto di pasar SBN sebesar Rp2,80 triliun dan jual neto di pasar saham sebesar Rp0,51 triliun.
- Berdasarkan data setelmen selama 2021 (ytd), nonresiden beli neto Rp20,63 triliun.
B. Inflasi berada pada level yang rendah dan terkendali
- Berdasarkan Survei Pemantauan Harga pada minggu III Juni 2021, perkembangan harga pada minggu III Juni 2021 masih relatif terkendali dan diperkirakan deflasi 0,11% (mtm). Dengan perkembangan tersebut, perkiraan inflasi Juni 2021 secara tahun kalender sebesar 0,79% (ytd), dan secara tahunan sebesar 1,38% (yoy).
- Penyumbang utama deflasi Juni 2021 sampai dengan minggu ketiga yaitu komoditas cabai merah -0,09% (mtm), daging ayam ras -0,08% (mtm), tarif angkutan antarkota -0,06% (mtm), cabai rawit -0,04% (mtm), bawang merah -0,02% (mtm), daging sapi, kelapa, tomat dan udang basah masing-masing sebesar -0,01% (mtm). Sementara itu, beberapa komoditas mengalami inflasi, antara lain telur ayam ras sebesar 0,04% (mtm) emas perhiasan sebesar 0,03% (mtm) minyak goreng, sawi hijau, nasi dengan lauk dan rokok kretek filter masing-masing sebesar 0,01% (mtm). /***