Wow, Matahari Putra Prima Kuasai 24,2% Pangsa Pasar

0

Fasilitas Park & Pick Up Hypermart. Petugas membawa pesanan Park & Pickup menuju konsumen di tempat parkir di Hypermart Puri Indah, di Jakarta, Senin (6/4/2020). Park & Pick Up merupakan cara belanja unik di mana pelanggan dapat membeli kebutuhan sehari-hari tanpa berinteraksi secara fisik dengan toko atau karyawannya. BeritaSatu Photo/Mohammad Defrizal

EmitenUpdate.com – PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) mencatat penjualan sebesar Rp 721 miliar per April 2021 atau naik 28% dibandingkan periode sama tahun lalu. Menurut perhitungan Nielsen IQ Indonesian Retailer Performance Weekly, pangsa pasar Matahari Putra Prima mencapai 24,2% atau lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 19%.

Seperti diberitakan Investor Daily, Selasa 25/5, Sekretaris Perusahaan Matahari Putra Prima Danny Kojongian mengatakan, kenaikan penjualan sebesar 28% per April itu seiring kian membaiknya sektor ritel. Kenaikan juga sejalan dengan berlangsungnya bulan Ramadan. Kenaikan penjualan didorong oleh lima kategori utama, yakni makanan terutama di sektor fresh food, personal care, homecare, dan pharmaceutical.

Pencapaian yang baik juga terlihat pada peningkatan pangsa pasar atau market share Matahari Putra Prima. Dengan membandingkan total penjualan perseroan terhadap 10 supermarket dan 3 hypermarket dalam 111 kategori produk groseri, menurut Nielsen IQ Indonesian Retailer Performance Weekly, pangsa pasar Matahari Putra Prima mencapai 24,2%, lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 19%.

Melihat pencapaian tersebut, manajemen optimistis mampu meraup pendapatan hingga Rp 8 triliun pada tahun ini. Target tersebut naik 19% dibandingkan realisasi pendapatan tahun 2020 yang sebesar Rp 6,75 triliun. Demi mencapai target tersebut, perseroan berencana meningkatkan modal sebesar Rp 500 miliar hingga Rp 800 miliar guna memperkuat neraca perseroan dan menjadi modal kerja.

Analis Danareksa Sekuritas Andreas Kenny menilai, dalam hal operasional, kondisinya terutama di Jakarta, aktivitas ekonominya sudah jauh lebih baik. Apalagi, jika melihat pertumbuhan rata-rata penjualan di tiap toko atau same store sales growth (SSSG) retailer bulanan yang memang sudah positif double digit dibandingkan April tahun lalu.

Adapun vaksinasi mandiri yang dijalankan pihak swasta juga membuat semakin banyak masyarakat terlindungi dari risiko Covid-19. “Jadi, semua peritel akan merasakan improvement, baik operasional maupun financial performance di tahun ini,” katanya.

Terkait aksi korporasi Matahari Putra Prima yang akan melakukan penambahan modal dengan hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue untuk mengurangi posisi utang yang mayoritas digunakan untuk working capital, Kenny menilai hal tersebut positif bagi kinerja perseroan. “Dapat membantu menyehatkan kinerja Matahari Putra Prima,” ucapnya. Per akhir Desember 2020, Matahari Putra Prima mengoperasikan toko Hypermart, Foodmart Primo, Smart Club, Hyfresh, Boston Health & Beauty, serta FMX dengan jumlah 208 gerai di 73 kota Indonesia dengan jaringan 3.400 pemasok.

Seperti diketahui, Matahari Putra Prima menargetkan perolehan dana sebesar Rp 500-800 miliar dari rights issue. Aksi korporasi tersebut dalam proses pengajuan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan diharapkan terlaksana pada tahun ini.

“Dana hasil rights issue akan digunakan untuk memperkuat neraca perseroan dan modal kerja untuk mendukung strategi perseroan menjadi retailer yang memiliki omni channel terdepan, memperkuat jaringan atau logistik, serta kemampuan analisa big data,” kata Danny Kojongian dalam public expose insidentil, belum lama ini.

Adapun rincian jadwal dan struktur rights issue tengah dirumuskan dan segera disampaikan ke OJK. Struktur permodalan yang lebih kuat dibutuhkan oleh perseroan dalam rangka untuk semakin mengembangkan bisnis ritel secara offline maupun online. Perseroan meyakini bisnis ritel modern akan semakin bertumbuh pada masa depan, seiring dengan daya beli masyarakat yang membaik setelah pandemi.

Sementara itu, terdapat tiga investor baru yang membeli saham Matahari Putra Prima sebanyak 11,9%. Hal itu telah diungkapkan oleh PT Multipolar Tbk (MLPL) selaku pemegang saham pengendali Matahari Putra Prima. Tiga investor itu adalah Panbridge Investment Ltd yang membeli 3,33% saham, PT Pradipa Darpa Bangsa sebesar 4,76%, dan Threadmore Capital Ltd sebesar 3,81%.

Masuknya para investor tersebut diyakini akan membawa dampak positif terhadap kinerja keuangan Matahari Putra Prima. “Dengan adanya investor baru, tentunya keragaman investor pada Matahari Putra Prima bertambah, terutama investor skala cukup besar. Ini memberikan warna lebih positif bagi perseroan,” ujar Danny. Sementara itu, pada penutupan perdagangan saham di BEI, Senin (24/5), saham MPPA menguat 5% ke level Rp 1.155. /***

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *