Penjelasan Pan Brothers Tbk (PBRX) Berkaitan Unjuk Rasa Karyawan Di Pabrik Boyolali
EmitenUpdate.com – Sehubungan terjadinya unjuk rasa di pabrik PT. Pan Brothers Tbk (PBRX) di Boyolali Jawa Tengah 5 Mei 2021, berkaitan pembayaran tunjangan Hari Raya (THR) pihak perseroan menyatakan akan membayar secara bertahap.
“Maksimal THR akan dibayar secara bertahap sebanyak 5 kali. Jika Likuiditas tersedia dimana pihak perbankan mengaktifkan sebagian fasilitas kami pembayaran THR otomatis akan dipercepat dan terselesaikan di bulan September 2021 paling lambat,” demikian press release perseroan, Kamis (6/5/2021).
Disampaikan bahwa terjadinya unjuk rasa di pabrik karena ada kesalahpahaman dari penerimaan info yang disampaikan ke karyawan yang mengakibatkan simpang siurnya berita yang muncul di media.
“Pagi tanggal 5 Mei 2021 kami mengumumkan secara lisan kepada seluruh karyawan dan karyawati kami, bahwa saat ini kondisi arus kas perusahaan agak ketat, sehubungan dengan pemotongan modal kerja (bilateral) dari pihak perbankan sehingga tersisa sepuluh persen dari kondisi sebelumnya dan ini mengganggu arus kas.”
Kondisi perseroan, dari sisi order yang masuk dari buyer tetap besar, hanya PBRX terkendala modal kerja. Fasilitas Bilateral yang diterima PBRX dari perbankan saat ini tersisa 10% dibanding awal tahun 2020, sehingga menjadi keterbatasan. Sehingga harus mengatur arus kas sebaik-baiknya agar semua berjalan dengan baik dan penjualan tidak berkurang, dan oleh karena itu tidak ada pengurangan tenaga kerja.
Perseroan terus mengatur pembelian bahan baku, pembayaran ke supplier, gaji, biaya produksi, biaya operasional dan juga kewajiban bunga ke perbankan dan bond dengan arus kas yang ada.
PBRX tetap optimis akan ada jalan keluar dan fasilitas kami akan berangsur pulih seiring dengan pemulihan ekonomi nasional dan dunia. Dalam tahun 2020 yang sulit pun, Perseroan tetap positif penjualan dan di bottom profit juga tetap bertumbuh dan lebih tinggi dari tahun 2019.
“Jika modal kerja tersedia seperti sebelumnya kami yakin tahun 2021 akan bertumbuh sekitar 10 s/d 15% dengan adanya pengalihan order dari negara negara produsen lain, namun ini tidak mungkin kami realisir jika modal kerja tidak tersedia. Kami memohon dukungan semua pihak agar support kebutuhan modal kerja yang kami butuhkan dapat kami peroleh dengan segera.”
Siklus produksi mulai dari order masuk sampai dengan ekspor untuk order yang terkonfirmasi sekitar 120 hari. Oleh karena itu PBRX berharap pemulihan fasilitas bilateral modal kerja PBRX bisa kembali didukung perbankan nasional, sehingga PBRX dapat menyumbang pertumbuhan devisa melalui kenaikan ekspor dan dapat mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia. /Ans, Foto: Solopos